Teks anekdot ditulis menggunakan ragam bahasa santai (casual). selain itu, teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda dengan teks lain. Kaidah kebahasaan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau
2. Menggunakan kata hubung temporal
3. Terdapat penggunaan kata kerja materila
4. Menggunakan jenis pertanyaan retoris
5. Menggunakan kalimat perintah
6. Menggunakan kalimat seru
Contoh analisis kaidah kebahasan teks anekdot
Dosen yang Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang
mahasiswa sedang berbincang-bincang :
Tono : “Saya heran dosen ekonomi pembangunan, kalau ngajar
selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, gitu aja diperhatiin sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu ngak sebabnya.”
Udin : “Barangkali aja, cape, atau kakinya gak kuat
berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya Din, sebab dia juga seorang
pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya?!!”
Tono : “Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang
lain.”
Udin : “????????”
Pembahasan:
a. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu:
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-
bincang.
bincang.
b. Kalimat retoris (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban):
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
c. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu:
tidak ada
d. Penggunaan kata kerja material:
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.
e. Penggunaan kalimat perintah:
“Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
f. Penggunaan kalimat seru:
“Loh, apa hubungannya.”
0 Comments